cover
Contact Name
STT Jaffray
Contact Email
sttjaffraymakassar@yahoo.co.id
Phone
-
Journal Mail Official
sttjaffraymakassar@yahoo.co.id
Editorial Address
Lembaga Penelitian dan Penerbitan Sekolah Tinggi Theologia Jaffray Jalan Gunung Merapi No. 103 Makassar, 90114
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Jaffray
ISSN : 18299474     EISSN : 24074047     DOI : -
Jurnal Jaffray adalah jurnal peer-review dan membuka akses yang berfokus pada mempromosikan teologi dan praktik pelayanan yang dihasilkan dari teologi dasar, pendidikan Kristen dan penelitian pastoral untuk mengintegrasikan penelitian dalam semua aspek sumber daya Alkitab. Jurnal ini menerbitkan artikel asli, review, dan juga laporan kasus yang menarik. Review singkat yang berisi perkembangan teologi, tafsiran biblika dan pendidikan teologi yang terbaru dan mutakhir dapat dipublikasi dalam jurnal ini.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue " Vol 15, No 2 (2017): Jurnal Jaffray Volume 15, No. 2 Oktober 2017" : 6 Documents clear
“Barrenness”: Jalan Penggenapan Janji Allah Bagi Keluarga Allah Susanta, Yohanes Krismantyo
Jurnal Jaffray Vol 15, No 2 (2017): Jurnal Jaffray Volume 15, No. 2 Oktober 2017
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Jaffray

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25278/jj71.v15i2.253

Abstract

Kemandulan adalah tema umum dalam Alkitab terutama dalam Perjanjian Lama. Kemandulan merupakan persoalan serius bagi pasangan di dalam budaya yang menekankan pentingnya keturunan. Tulisan ini membuktikan bahwa kemandulan adalah karya Allah yang memiliki kehendak-Nya. Perspektif budaya tentang kemandulan akan dijelaskan dalam perseptif Perjanjian Lama. Tulisan ini menyatakan bahwa Allah dapat memakai kemandulan untuk meneguhkan iman keluarga Kristen kepada Allah. Allah juga dapat memakai kemandulan sebagai kesempatan bagi pasangan untuk melakukan adopsi anak. Allah dapat menggunakan kemandulan sebagai kesaksian bagi pasangan yang memiliki anak untuk menghargai anak-anak sebagai anugerah dari Allah.Barrenness is a common theme in Scripture. Barrenness is a serious problem for couples in a culture that emphasizes the importance of descent. This writing proves that barrenness is the work of God having his will. The cultural perspective about infertility will be explained from the perspective of the Old Testament. This paper states that God can use barrenness to strengthen the Christian familys faith in God. God can also use barrenness as an opportunity for couples to adopt children. God can use barrenness as a witness for couples who have children to appreciate children as a gift from God.
Book Review: Gift & Giver: The Holy Spirit for Today Lathrop, John Paul
Jurnal Jaffray Vol 15, No 2 (2017): Jurnal Jaffray Volume 15, No. 2 Oktober 2017
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Jaffray

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25278/jj71.v15i2.245

Abstract

Dr. Craig Keener has established himself as a highly respected New Testament scholar. Over the years he has written a number of very significant commentaries including works on the gospels of Matthew and John, and the book of Acts. His highly acclaimed IVP Bible Background Commentary: New Testament is one of his best known works. In addition, he has produced books devoted to specific biblical topics such as miracles, women in marriage and ministry, and divorce and remarriage. He is not one to shy away from controversial subjects. In this present volume Keener writes about the Holy Spirit including the sometimes controversial charismatic aspects of His ministry. Gift & Giver was first published in theUnited States in 2001. More recently it has been translated into Indonesian and published inIndonesia.
Makna Perkataan Paulus Tentang Hidup Adalah Kristus Dan Mati Adalah Keuntungan Berdasarkan Filipi 1:12-26 Sitompul, Romianna Magdalena
Jurnal Jaffray Vol 15, No 2 (2017): Jurnal Jaffray Volume 15, No. 2 Oktober 2017
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Jaffray

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25278/jj71.v15i2.242

Abstract

Makna perkataan Paulus tentang hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan berdasarkan Filipi 1:12-26 menunjukkan bahwa penderitaan orang percaya melalui pemberitaan Injil mampu menginspirasi orang lain untuk bermegah di dalam Kristus. Kemajuan Injil tidak ditentukan oleh situasi apapun atau motivasi siapapun karena apa yang sudah Tuhan bukakan, tidak ada siapapun juga yang akan bisa menutupnya. Pemberitaan Injil dengan sukacita menghasilkan sukacita bagi kedua pihak. Sukacita yang dimaksud adalah sukacita yang bersumber dari Kristus saja. Kesulitan hidup apapun yang menimpa orang percaya tidak membuat mereka meninggalkan Tuhan, justru penderitaan karena Kristus membuat mereka bermegah kepada Tuhan. Pengenalan yang benar kepada Tuhan akan membawa hidupnya untuk memprioritaskan Kristus sehingga kesulitan apapun yang dihadapi akan mampu membuatnya untuk terus hidup dalam sukacita pengharapan kepada Tuhan.The meaning of Paul words “to live is Christ and to die is gain” based on Philippi 1:12-26, shows that the suffering of faith through the good news of the gospel is capable of inspiring others to boast in Christ. The progress of the gospel is not determined by any circumstances or anyone’s motivation because what the Lord has opened, no man can ever shut. The good news of the gospel produces joy for two sides. The joy that is meant has its source only in Christ. Any difficulty in life that a believer experiences will not make him fall away from the Lord, moreover the suffering for the sake of Christ makes him boast in the Lord. True knowledge of the Lord will lead his life to prioritise Christ so that any trouble he faces will be able to make him to continue to live in the joy  and hope in the Lord.
Kepercayaan Rahab Berdasarkan Yosua 2:1-24 Rouw, Randy Frank
Jurnal Jaffray Vol 15, No 2 (2017): Jurnal Jaffray Volume 15, No. 2 Oktober 2017
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Jaffray

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25278/jj71.v15i2.259

Abstract

Tujuan penulisan ini adalah membuktikan bahwa kepercayaan Rahab terwujud melalui setiap tindakan Rahab dalam Yosua 2:1-24. Penulis surat Ibrani dan Yakobus mengungkapkan bahwa setiap tindakan Rahab menunjukkan kepercayaannya kepada Allah, namun dalam narasi Yosua 2 tidak ada keterangan yang jelas apakah benar setiap tindakan Rahab mewujudkan kepercayaannya kepada Allah bangsa Israel. Sebagai kesimpulan, Rahab memang memiliki latar belakang non-Israel, namun hal itu tidak menutup anugerah keselamatan untuk dinikmatinya. Rahab membuktikan kesungguhannya untuk percaya dan berserah kepada Allah bangsa Israel melalui setiap tindakannya demi menolong umat Allah. Dalam meneliti narasi Yosua 2:1-24, penulis menggunakan prinsip-prinsip umum dalam hermeneutik. Selain itu, penulis juga meneliti narasi Yosua 2 dengan menggunakan metode penafsiran narasi terkait genre dari Yosua 2:1-24 adalah narasi. The purpose of this writing is to prove that Rahabs belief is manifested through every act of Rahab in Joshua 2: 1-24. The writers of Hebrews and James reveal that every act of Rahab shows her belief in God, but in Joshuas narrative there is no clear explanation of whether it is true that every act of Rahab embodies her belief in the God of Israel. Rahab does have a non-Israelite background, but that fact does not exclude her from the enjoyment of the grace of salvation. Rahab proves her sincerity to believe and surrender to the God of Israel through her every action to help the people of God.
Pengaruh Kecanduan Game Online Siswa SMA Kelas X Terhadap Kecerdasan Sosial Sekolah Kristen Swasta Di Makassar suplig, maurice andrew
Jurnal Jaffray Vol 15, No 2 (2017): Jurnal Jaffray Volume 15, No. 2 Oktober 2017
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Jaffray

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25278/jj71.v15i2.261

Abstract

Perkembangan teknologi pada masa ini sangat berkembang pesat. Salah satu bagian dari hal ini adalah perkembangan game online yang berbasis pada internet. Perkembangan game online ini sudah menguasai banyak orang dan terutama kepada anak-anak remaja. Banyak anak-anak remaja mengalami kecanduan game online. Anak-anak ini menghabiskan banyak waktu untuk bermain game online. Karena menghabiskan waktu yang sangat banyak membuat anak-anak ini kurang bergaul dengan teman-teman di dalam dunia nyata. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah: Pertama, untuk mengetahui bagaimana game online mengakibatkan seorang pemain game online menjadi kecanduan. Kedua, untuk mengetahui apakah kecanduan game online memengaruhi kecerdasan sosial bagi pengguna game online. Ketiga, supaya siswa kelas X dan remaja pada umumnya memahami bahaya dari kecanduan game online. Keempat, menolong para pemuda remaja untuk terhindar dari masalah kecanduan game online yang berdampak negatif pada kecerdasan sosial.Technology development is very rapidly growing at the present time. One part of this is the development of online games based on the internet. The development of these online games has already gained control over many people, especially teenagers. Teenagers spend a lot of time playing online games. Social intelligence is low making these kids less sociable with friends in the real world. The purpose of this paper is: First, to find out how online games result in online game players becoming addicted. Secondly, to find out if online game addiction affects social intelligence for online gaming users. Third, so that students of class X and teenagers generally understand the dangers of online game addiction. Fourth, to help teenagers to avoid online game addiction problems that negatively impact social intelligence.
Hubungan Motivasi Belajar Ekstrinsik Terhadap Hasil Belajar Psikomotorik Pada Mata Pelajaran Agama Kristen Kelas V Di SD Zion Makassar Sahiu, Sifra; Wijaya, Hengki
Jurnal Jaffray Vol 15, No 2 (2017): Jurnal Jaffray Volume 15, No. 2 Oktober 2017
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Jaffray

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25278/jj71.v15i2.262

Abstract

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan motivasi dengan imitasi memperoleh skor 79,34% dalam kategori setuju menunjukkan bahwa peserta didik bukan hanya menjadi pendengar saja melainkan melakukan atau meniru setiap pelajaran yang diajarkan yang berhubungan dengan gerakan. Kedua, Hubungan motivasi dengan manipulasi memperoleh skor 80,29% dalam kategori setuju menunjukkan bahwa peserta didik mampu untuk menggunakan konsep dalam melakukan kegiatan seperti meneladani tokoh Alkitab. Ketiga, hubungan motivasi dengan presisi mempeoleh skor 83,42% dalam kategori setuju menunjukkan bahwa peserta didik tidak sekadar mengikuti apa yang dikatakan oleh gurunya tetapi mempertimbangkannya yang dapat diterima secara logikanya. Keempat, hubungan motivasi dengan artikulasi memperoleh skor 76,75% dalam kategori ragu-ragu menunjukkan bahwa peserta didik masih ragu-ragu dalam merangkai segala sesuatu menjadi suatu hal yang berkesinambungan. Kelima, hubungan motivasi dengan naturalisasi memperoleh skor 83,95% dalam kategori setuju menunjukkan bahwa peserta didik mampu melakukan segala tugas sekolahnya dengan mandiri dan berusaha sendiri. Kesimpulannya adalah keterkaitan motivasi dan hasil belajar psikmotorik merupakan hal yang sangat penting dalam mengembangkan keaktifan anak didik dalam belajar atau melakukan setiap kegiatan sehingga mencapai hasil yang lebih baik.The results of this study about the relationship of motivation with imitation that received a score of 79.34% on the Rating scale, indicate that learners not only are listeners but rather doers or imitaters of any lessons taught related to the kinesthetic movement. Second, the relationship of motivation with manipulation that received a score of 80.29% on the Rating scale, shows that learners are able to use concepts in doing activities such as emulating a biblical character. Third, the relationship between motivation and precision that received a score of 83.42% on the Rating scale, demonstrates that learners do not simply follow what the teacher says, but consider it logically acceptable. Fourth, the relationship of motivation with articulation that recieved a score of 76.75% on the Rating scale, suggests that learners are still hesitant in assembling all that they have learned into something that is continuous and consistant. Fifth, the relationship of motivation with naturalization  that obtained a score of 83.95% on the Rating scale, reveals that learners are able to do all their schoolwork independently by their own efforts. The conclusion is that the relationship of motivation and the effects of  psychomotor learning is very important in developing activity in students while learning or doing each activity so as to achieve better learning results.

Page 1 of 1 | Total Record : 6


Filter by Year

2017 2017


Filter By Issues
All Issue Vol 21, No 2 (2023): October 2023 Vol 21, No 1 (2023): April 2023 Vol 20, No 2 (2022): October 2022 Vol 20, No 1 (2022): April 2022 Vol 19, No 2 (2021): October 2021 Vol 19, No 1 (2021): April 2021 Vol 18, No 1 (2020): Jurnal Jaffray 18, no. 1 April 2020 Vol 18, No 2 (2020): October 2020 Vol 18, No 1 (2020): April 2020 Vol 17, No 1 (2019): Jurnal Jaffray Volume 17, no. 1 April 2019 Vol 17, No 2 (2019): Oktober 2019 Vol 17, No 1 (2019): April 2019 Vol 16, No 1 (2018): Jurnal Jaffray Volume 16, no. 1 April 2018 Vol 16, No 1 (2018): Jurnal Jaffray Volume 16, no. 1 April 2018 Vol 16, No 2 (2018): Oktober 2018 Vol 16, No 1 (2018): April 2018 Vol 15, No 2 (2017): Jurnal Jaffray Volume 15, No. 2 Oktober 2017 Vol 15, No 2 (2017): Jurnal Jaffray Volume 15, No. 2 Oktober 2017 Vol 15, No 1 (2017): Jurnal Jaffray Volume 15, No.1 April 2017 Vol 15, No 1 (2017): Jurnal Jaffray Volume 15, No.1 April 2017 Vol 15, No 2 (2017): Oktober 2017 Vol 15, No 1 (2017): April 2017 Vol 14, No 2 (2016): Jurnal Jaffray Volume 14, No. 2 (Oktober 2016) Vol 14, No 2 (2016): Jurnal Jaffray Volume 14, No. 2 (Oktober 2016) Vol 14, No 1 (2016): Jurnal Jaffray Volume 14, No. 1, April 2016 Vol 14, No 1 (2016): Jurnal Jaffray Volume 14, No. 1, April 2016 Vol 14, No 2 (2016): Oktober 2016 Vol 14, No 1 (2016): April 2016 Vol 13, No 2 (2015): Jurnal Jaffray Volume 13 No. 2 Oktober 2015 Vol 13, No 2 (2015): Jurnal Jaffray Volume 13, No. 2 Oktober 2015 Vol 13, No 1 (2015): Jurnal Jaffray Volume 13 No. 1 April 2015 Vol 13, No 1 (2015): Jurnal Jaffray Volume 13 No. 1 April 2015 Vol 13, No 2 (2015): Oktober 2015 Vol 13, No 1 (2015): April 2015 Vol 12, No 2 (2014): Jurnal Jaffray Volume 12 No. 2 Oktober 2014 Vol 12, No 2 (2014): Jurnal Jaffray Volume 12 No. 2 Oktober 2014 Vol 12, No 1 (2014): Jurnal Jaffray Volume 12 No. 1 April 2014 Vol 12, No 1 (2014): Jurnal Jaffray Volume 12 No. 1 April 2014 Vol 12, No 2 (2014): Oktober 2014 Vol 12, No 1 (2014): April 2014 Vol 11, No 2 (2013): Jurnal Jaffray Volume 11 No. 2 Oktober 2013 Vol 11, No 2 (2013): Jurnal Jaffray Volume 11 No. 2 Oktober 2013 Vol 11, No 1 (2013): Jurnal Jaffray Volume 11 No. 1 April 2013 Vol 11, No 1 (2013): Jurnal Jaffray Volume 11 No. 1 April 2013 Vol 11, No 2 (2013): Oktober 2013 Vol 11, No 1 (2013): April 2013 Vol 10, No 2 (2012): Jurnal Jaffray Volume 10 No. 2 Oktober 2012 Vol 10, No 1 (2012): Jurnal Jaffray Volume 10 No. 1 April 2012 Vol 10, No 2 (2012): Oktober 2012 Vol 10, No 1 (2012): April 2012 Vol 10, No 2 (2012): Vol 10, No 1 (2012): Vol 9, No 2 (2011): Jurnal Jaffray Volume 9 No. 2 Oktober 2011 Vol 9, No 1 (2011): Jurnal Jaffray Volume 9 No. 1 April 2011 Vol 9, No 2 (2011): Oktober 2011 Vol 9, No 1 (2011): April 2011 Vol 9, No 2 (2011): Vol 9, No 1 (2011): Vol 8, No 2 (2010): Jurnal Jaffray Volume 8 No. 2 Oktober 2010 Vol 8, No 2 (2010): Jurnal Jaffray Volume 8 No. 2 Oktober 2010 Vol 8, No 1 (2010): Jurnal Jaffray Volume 8 No. 1 April 2010 Vol 8, No 2 (2010): Oktober 2010 Vol 8, No 1 (2010): April 2010 Vol 7, No 2 (2009): Jurnal Jaffray Volume 7 No. 2 Oktober 2009 Vol 7, No 2 (2009): Jurnal Jaffray Volume 7 No. 2 Oktober 2009 Vol 7, No 1 (2009): Jurnal Jaffray Volume 7 No. 1 April 2009 Vol 7, No 1 (2009): Jurnal Jaffray Volume 7 No. 1 April 2009 Vol 7, No 2 (2009): Oktober 2009 Vol 7, No 1 (2009): April 2009 Vol 6, No 2 (2008): Jurnal Jaffray Volume 6, No. 2, Oktober 2008 Vol 6, No 2 (2008): Jurnal Jaffray Volume 6, No. 2, Oktober 2008 Vol 6, No 2 (2008): Oktober 2008 Vol 5, No 1 (2007): Jurnal Jaffray Volume 5, No. 1 Desember 2007 Vol 5, No 1 (2007): Jurnal Jaffray Volume 5, No. 1 Desember 2007 Vol 4, No 1 (2006): Jurnal Jaffray Volume 4, No. 1, Juni 2006 Vol 4, No 1 (2006): Jurnal Jaffray Volume 4, No. 1, Juni 2006 Vol 3, No 1 (2005): Jurnal Jaffray Volume 3, No. 1, Juni 2005 Vol 3, No 1 (2005): Jurnal Jaffray Volume 3, No. 1, Juni 2005 Vol 2, No 2 (2004): Jurnal Jaffray Volume 2, No. 2 Desember 2004 Vol 2, No 2 (2004): Jurnal Jaffray Volume 2, No. 2 Desember 2004 Vol 2, No 1 (2004): Jurnal Jaffray Volume 2, No. 1 Juni 2004 Vol 2, No 1 (2004): Jurnal Jaffray Volume 2, No. 1 Juni 2004 Vol 1, No 1 (2003): Jurnal Jaffray Volume 1, No. 1, Juni 2003 Vol 1, No 1 (2003): Jurnal Jaffray Volume 1, No. 1, Juni 2003 More Issue